Adakan Focus Group Discussion, TPAKD Bahas Program Kerja Inklusi Keuangan Kayutangan Heritage

Adakan Focus Group Discussion, TPAKD Bahas Program Kerja Inklusi Keuangan Kayutangan Heritage

MALANG – Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Malang mengadakan Focus Group Discussion (FGD) guna membahas program kerja inklusi keuangan Kayutangan Heritage bertempat di Malang Creative Center (MCC) pada 27/02/2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang Eko Sri Yuliadi, Plt. Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kota Malang Ismirani Saputri, Perwakilan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Kayutangan Heritage, Anggota TPAKD, Dinas Terkait serta Perwakilan Bank  BRI, BCA, BNI, Mandiri dan Bank Jatim.

  Kegiatan berlangsung dengan pembentukan kelompok diskusi berdasarkan gang atau pintu masuk Kayutangan Heritage. Setiap kelompok diskusi didampingi oleh Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Kota Malang dan perwakilan dari bank yang hadir untuk membahas perencanaan program kerja inklusi keuangan Kayutangan Heritage. Diskusi diakhiri dengan penyampaian rekapitulasi rencana program oleh setiap kelompok.
Dok. Media Production MCC
  Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang Eko Sri Yuliadi  dalam sambutannya meminta agar UMKM yang berada dalam kawasan Kayutangan Heritage untuk menjaga dan mewujudkan kawasan tersebut sebagai wisata tematik andalan Pemerintah Kota Malang.

  Dia juga menegaskan agar bentuk kepedulian serta kontribusi yang diberikan perbankan dan OJK difokuskan pada permasalahan UMKM.

 “Dalam pembagian ini saya meminta agar apa yang dikontribusikan oleh perbankan, silakan dikomunikasikan. Jangan sampai nanti karena ini kepedulian OJK dan perbankan, jangan sampai meminta sesuatu yang lebih misalkan diminta untuk bangunkan rumah. Kita hanya membahas masalah UMKM,” tegas Eko sapaan akrab Kepala Diskopindag Kota Malang itu.
  Eko menyatakan bahwa akan mengarahkan lima bank yang berkontribusi di kawasan Kayutangan Heritage. Dia juga menegaskan pentingnya memastikan bahwa penyelenggaraan diskusi tidak berakhir sia-sia, dengan harapan bahwa kesempatan tersebut menjadi finalisasi dari rencana yang telah disusun.
Dok. Media Production MCC
  Sementara itu, Ketua pelaksana FGD Program Kerja Inklusi Keuangan Kayutangan Heritage, Ratih Okta Novani mengatakan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari peresmian Kayutangan Heritage sebagai kawasan inklusi keuangan pada puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023.

 “Acara ini merupakan tindak lanjut dari puncak Bulan Inklusi Keuangan di balai kota pada November lalu, disana kita meresmikan Kayutangan Heritage sebagai kawasan inklusi keuangan.

 Harapannya, nanti masyarakat dan UMKM Kayutangan Heritage itu menggunakan produk-produk perbankan dan bisa untuk cash society. Jadi, bank-bank yang ada di kawasan kita itu memberikan bimbingan kepada mereka supaya lebih maju sesuai potensi daerahnya masing-masing. Sekarang ini kita ingin focus group discussion-nya, bank-bank dan UMKM bertemu untuk menyusun program kerja yang nyata seperti apa,” ujar Ratih

  Beliau juga berharap agar program kerja untuk pengembangan inklusi keuangan kawasan Kayutangan Heritage bisa terbentuk dan berjalan dengan baik. (Ca/Aur).

Add a Comment

Your email address will not be published.