Menyuarakan Isu Lingkungan Melalui Seni Musik, Seniman Kota Malang Gelar Konser “Sonic Panic”

Menyuarakan Isu Lingkungan Melalui Seni Musik, Seniman Kota Malang Gelar Konser “Sonic Panic”

MALANG – Gelar konser bertajuk “Sonic Panic,” Yayasan Lintas Batas berkolaborasi dengan Malang Creative Center (MCC) dalam menyuarakan isu peduli lingkungan. Acara yang berlangsung pada 6 Januari 2024 di Auditorium lantai tujuh MCC ini dihadiri oleh sejumlah besar musisi dari seluruh penjuru Indonesia, dan para penggemar dari berbagai kalangan juga turut serta dalam memeriahkan konser ini.

Dok. Media Production MCC
  Malang dipilih sebagai kota ketiga setelah Bali dan Yogyakarta dari rangkaian tour musik ini. Konser ini menghadirkan pesan peduli lingkungan yang dikemas secara indah melalui sebuah lagu. Menyuarakan musik sebagai media untuk menyebarkan perubahan yang baik untuk lingkungan menjadi salah satu tujuan diselenggarakannya konser ini. “Bertujuan melembutkan pesan untuk menyampaikan isu lingkungan melalui musik kepada para penggemar,” ujar Nova Ruth inisiator konser Sonic Panic.
Dok. Media Production MCC
  Para musisi papan atas diantaranya Navicula, FSTVLST, Nova Ruth, Toto Tewel & Lie Andi, Iksan Skuter, Made Mawut, Iga Massardi & Lorjhu` berkolaborasi dalam konser ini. Selaras dengan misi konser  Sonic Panic guna menjaga lingkungan, hampir keseluruhan musisi yang memeriahkan konser Sonic Panic tergabung dalam Music Declares Emergency (MDE) Indonesia. Para musisi ini berkomitmen untuk menyebarluaskan isu lingkungan melalui karya yang dibuat.
Dok. Media Production MCC
  Iksan Skuter sebagai salah satu musisi asal Malang, sekaligus inisiator Sonic Panic, menyatakan bahwa gerakan ini adalah kali pertama di Asia yang mengkampanyekan isu lingkungan melalui musik. “Sebagai musisi dapat berperan untuk menyuarakan isu lingkungan yang tidak hanya menjadi isu lokal saja namun menjadi isu dunia,” ujar Iksan. 
Dok. Media Production MCC
  Industri musik di Kota Malang sendiri yang saat ini jauh berkembang pesat menjadi angin segar untuk para seniman kreatif. Perkembangan genre yang lebih variatif dan teknologi mumpuni dapat dikolaborasikan untuk menciptakan karya luar biasa. Harapannya, penyelenggaraan konser Sonic Panic yang berkolaborasi dengan Malang Creative Center mampu menjadi dorongan untuk menciptakan perubahan yang lebih baik dalam sektor industri musik di ranah ekonomi kreatif. (Far/Aur).

Add a Comment

Your email address will not be published.