Linksos Gelar Pelatihan Kader Posyandu Disabilitas se-Malang Raya di MCC
MALANG – Lingkar Sosial Indonesia (Linksos) bekerjasama dengan berbagai pihak, menggelar pelatihan untuk kader Posyandu Disabilitas se-Malang Raya. Pelatihan ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai tanggal 5 hingga 7 September 2024 bertempat di Malang Creative Center (MCC).
Pelatihan ini dihadiri oleh 61 peserta yang terdiri dari kader posyandu, guru pendamping khusus, tenaga kesehatan, serta anggota komunitas disabilitas dari Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Pemateri berasal dari tiga lembaga, Fakultas Psikologi UMM, Lingkar Sosial Indonesia dan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang.
Kegiatan ini terselenggara berkat kolaborasi antara Linksos dan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, terutama Dinas Kesehatan serta Dinas Sosial. Selain itu, dukungan juga datang dari Komisi Nasional Disabilitas RI, Yayasan Baitul Mal PLN UPT Malang (YBM PLN Malang), Baitul Maal Hidayatullah Malang (BMH Malang), Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dan Lembaga Pengembangan Individu Berkebutuhan Khusus Fakultas Psikologi UMM yang turut berperan sebagai mitra.
Atika, dosen Psikologi UMM, menyebutkan bahwa salah satu materi yang disampaikan tentang intervensi untuk individu berkebutuhan khusus.
“Kami mengajarkan kepada para kader bagaimana membantu individu berkebutuhan khusus menguasai keterampilan baru atau pengetahuan baru. Materinya berkaitan dengan stimulasi tumbuh kembang, prompting atau bantuan, token ekonomi, dan reward punishment,” ujar Atika.
Kegiatan ini terselenggara berkat kolaborasi antara Linksos dan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, terutama Dinas Kesehatan serta Dinas Sosial. Selain itu, dukungan juga datang dari Komisi Nasional Disabilitas RI, Yayasan Baitul Mal PLN UPT Malang (YBM PLN Malang), Baitul Maal Hidayatullah Malang (BMH Malang), Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dan Lembaga Pengembangan Individu Berkebutuhan Khusus Fakultas Psikologi UMM yang turut berperan sebagai mitra.
Atika, dosen Psikologi UMM, menyebutkan bahwa salah satu materi yang disampaikan tentang intervensi untuk individu berkebutuhan khusus.
“Kami mengajarkan kepada para kader bagaimana membantu individu berkebutuhan khusus menguasai keterampilan baru atau pengetahuan baru. Materinya berkaitan dengan stimulasi tumbuh kembang, prompting atau bantuan, token ekonomi, dan reward punishment,” ujar Atika.
“Saya menyampaikan materi tentang penyusunan program posyandu disabilitas untuk membantu kader memahami langkah-langkah yang perlu diambil saat membuat program, yang harus sesuai dengan kebutuhan mereka,“ tambah Suli, dosen Psikologi UMM lainnya.
Para peserta pelatihan menunjukkan antusiasme tinggi selama kegiatan ini. Mereka bersemangat belajar dan aktif bertanya, terutama pada topik-topik terkait asesmen kebutuhan khusus, klinik kebutuhan khusus, dan deteksi dini.
“Kami melihat semangat para kader yang telah mengikuti pelatihan selama tiga hari ini, kami sangat terkesan dengan antusiasme mereka untuk belajar dan berdiskusi, terutama tentang asesmen kebutuhan khusus, klinik kebutuhan khusus, dan deteksi dini,” ungkapnya.
Ken Kerta, Founder Lingkar Sosial Indonesia, juga mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan program kerja berkelanjutan dengan para mitra, yang diharapkan dapat membawa dampak positif bagi komunitas disabilitas di Indonesia.
“Pelatihan ini merupakan upaya kami untuk memberdayakan kader posyandu disabilitas agar mampu memberikan layanan yang lebih komprehensif dan inklusif,” ujar Ken Kerta
“Kami senang dapat bekerja sama dengan MCC, yang sejak awal telah mendukung keberadaan komunitas kami,” pungkasnya. (De/Aur).
Para peserta pelatihan menunjukkan antusiasme tinggi selama kegiatan ini. Mereka bersemangat belajar dan aktif bertanya, terutama pada topik-topik terkait asesmen kebutuhan khusus, klinik kebutuhan khusus, dan deteksi dini.
“Kami melihat semangat para kader yang telah mengikuti pelatihan selama tiga hari ini, kami sangat terkesan dengan antusiasme mereka untuk belajar dan berdiskusi, terutama tentang asesmen kebutuhan khusus, klinik kebutuhan khusus, dan deteksi dini,” ungkapnya.
Ken Kerta, Founder Lingkar Sosial Indonesia, juga mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan program kerja berkelanjutan dengan para mitra, yang diharapkan dapat membawa dampak positif bagi komunitas disabilitas di Indonesia.
“Pelatihan ini merupakan upaya kami untuk memberdayakan kader posyandu disabilitas agar mampu memberikan layanan yang lebih komprehensif dan inklusif,” ujar Ken Kerta
“Kami senang dapat bekerja sama dengan MCC, yang sejak awal telah mendukung keberadaan komunitas kami,” pungkasnya. (De/Aur).