Soft Launching Malang Creative Center Dipadati Ratusan Milenial dan UMKM
Soft launching Malang Creative Center (MCC) disambut antusias oleh ratusan komunitas yang siap untuk mengembangkan industri kreatif, yang dibarengi dengan acara Dewan Kerajian Nasional Daerah (Deskranasda) fest 2022 dan Festival Mbois 7. Sehingga nantinya dapat diketahui, apa kelebihan dan kekurangan dari Gedung Malang Creative Center (MCC) sebelum landing pada awal Januari 2023 mendatang.
Sutiaji, Walikota Malang mengatakan, sambil memperingati Hari Ibu, didalam MCC kemarin juga digelar Dekranasda Fest 2022 yang dimeriahkan dengan tampilan pembuka tarian-tarian, mulai dari tarian seniman Malang, ibu-ibu Ketua PKK Kota Malang dan Kelurahan Kota Malang, hingga tarian Hiburan dari Hawai Grup. Selain itu, Dekranasda Fest juga menampilkan lomba kreasi masakan dari bapak-bapak, yang dihadiri oleh ratusan pengunjung dari berbagai Komunitas Kerajinan dan UMKM.
“Selain itu juga ada Festival Mbois yang menjadi ajang bagi para pelaku industri kreatif di Kota Malang, untuk mengekspos dan mempromosikan produk, serta karya mereka. Salah satu kegiatan menarik dalam Festival Mbois 7 ini adalah adanya Festival Perca Indonesia (Inapatch 2022). Sebuah festival sub kegiatan yang terdiri dari pameran karya tekstil, talkshow kreatif, dan workshop. Kegiatan ini berjalan atas inisiatif Pelangi Nusantara (Pelanusa). Pelanusa merupakan salah satu komunitas yang bergerak di sektor kriya berbasis pemberdayaan manusia yang berdiri sejak tahun 2012”
“Saya juga mendapat pesan di ponsel dan juga di Instagram saya, yang intinya ada penjual keripik berhasil menjajakan dagangannya senilai 150 juta rupiah dan sudah menerima down payment (DP) senilai 30 juta rupiah dari pembeli. Bahkan ada juga yang menyampaikan kalau dagangannya laku hingga puluhan juta setelah mengikuti pameran UMKM kemarin, saya cukup senang bahwa MCC yang kita lahirkan bisa memberi manfaat bagi warga Kota Malang,” jelas Sutiaji dengan tersenyum, Minggu (11/12/2022).
Lebih lanjut Sutiaji menjelaskan, bangunan MCC yang disewakan hanya 42% saja, sisanya hampir 60 persen bisa digunakan gratis oleh warga Kota Malang. Nantinya MCC juga bisa digunakan untuk laboratorium inkubasi SMA dan SMK sesuai arahan dari Gubernur Jawa Timur, serta ada 21 Perguruan Tinggi yang memiliki jurusan IT bisa mengembangkan bisnis di MCC.
Hal senada disampaikan oleh Dadik Wahyu Chang, Pelaksana Malang Creatif Fusion, bahwa dari komunitas di Malang menyampaikan terima kasih atas bantuan dari Pemkot Malang, sehingga dibangunlah MCC dari sekedar diskusi diselingi ngopi bareng.
“Pengelola banguan MCC ini dari komunitas dan juga dari dinas, sehingga muncul banyak pertanyaan bagaimana cara menyewa salah satu lokasi di MCC. Seperti yang disampaikan Pak Wali tadi, bahwa 60 persen gedung MCC dapat digunakan secara gratis,” jelas Dadik.
“Kita dari komunitas sangat menghargai komitmen dari Pemerintah Kota Malang yang berkomitmen mendorong kolaborasi dan kemitraan hexahelix, dalam rangka mengakselerasi rantai nilai ekonomi
kreasi dan menciptakan daya tarik dengan riset yang berkelanjutan dan terciptanya regulasi terkait dengan riset”
“Banyak fasilitas yang telah diberikan oleh Pemkot Malang yang bisa digunakan untuk podcast, broadcasting, dan hal ini menjadi prototipe IT di Indonesia. Proses MCC ini dilahirkan dari hasil diskusi komunitas akhirnya muncul manajemen dari eksternal dan perwakilan dinas,” pungkas Dadik Wahyu Chang.