Nostalgia di MCC, PJ Wali Kota Malang Launching Buku Satu Abad Stadion Gajayana dan Spektrum Anak-Anak Kota Malang: Mengingat Kembali Sejarah Gajayana
MALANG – Dalam upaya memperingati HUT ke-110 Kota Malang, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, merilis buku berjudul Satu Abad Stadion Gajayana dan Spektrum Anak-Anak Kota Malang di Malang Creative Center (MCC) pada Sabtu, 20 April 2024. Acara ini menjadi sorotan utama di tengah-tengah masyarakat Kota Malang, karena Stadion Gajayana, yang terletak di Kecamatan Klojen, telah menjadi salah satu ikon penting sejak tahun 1942.
Acara ini berlangsung meriah di Amphitheater 1 MCC. Mengenang masa-masa lampau yang membuat atmosfer semakin berkesan. Terbitnya buku Satu Abad Stadion Gajayana ini tentu dapat mengingatkan kembali kepada masyarakat sekitar bagaimana sejarah dari cerita stadion yang telah menyentuh usia satu abad tersebut.
Acara ini berlangsung meriah di Amphitheater 1 MCC. Mengenang masa-masa lampau yang membuat atmosfer semakin berkesan. Terbitnya buku Satu Abad Stadion Gajayana ini tentu dapat mengingatkan kembali kepada masyarakat sekitar bagaimana sejarah dari cerita stadion yang telah menyentuh usia satu abad tersebut.
Pj Wali Kota Malang pun juga memaparkan bahwasanya dirinya baru mengetahui bagaimana proses pencetusan nama stadion Gajayana. Untuk menghidupkan kembali sejarah ini, ia membagikan informasi menarik mengenai proses penamaan stadion, hingga saat ini dikenal dengan nama Stadion Gajayana.
“Buku ini memungkinkan kita untuk mengenang kembali sejarah dari Stadion Gajayana, terutama mengingat statusnya sebagai stadion tertua di Indonesia,” ungkap Wahyu.
“Buku ini memungkinkan kita untuk mengenang kembali sejarah dari Stadion Gajayana, terutama mengingat statusnya sebagai stadion tertua di Indonesia,” ungkap Wahyu.
Buku Satu Abad Gajayana berisi 614 halaman yang ditulis oleh 36 penulis berbakat, termasuk Haris Wibisono, Armudya Indra Permana, Lulut Edi Santoso, Dezzalina Dyana Paramita, Wasiska Iyati, Meananing Windi A, Bachtiar Djanan, Debita Aisyiyah Putri Ayu, Ico Oemar, Bagus Ninar, Teguh Yudi Cahyono, Denise Resiamini Praptaningsih, Restu Respati, Khalyandhara Pramesthi Regita Wulan, Abdul Wibisono. Dan beserta Abdul Muntholib, Bambang AW, Novarita, Abdul Malik, Ari Ambarwati, Bagus Ary Wicaksono, Arief Wibisono, Robby Hidayat, Rendra Fatrisna Kurniawan, Yayuk Sulistiowati M.V, Hengki Herwanto, Muhammad Nasa’I, Eko Rody Irawan, Herman Aga, Agung H. Buana, Satriaya Paramandana, Hariani, Wahyu Eko Setiawan, RBG Kushariyono Arif Wibowo, dan Taufiq Saguanto. Ini adalah momen penting bagi MCC untuk mengapresiasi kontribusi kreatif dari para penulis ini dengan hangat.
Sementara itu, buku Spektrum Anak-Anak Kota Malang berisi tentang kumpulan karya lukisan anak-anak difabel di Kota Malang. Selain kegiatan launching buku, acara ini juga memberikan penghargaan kepada sastrawan anak seperti Dr. Ari Ambarwati, M. Pd, Dwianto Setiawan, dan Anita EFN Sunardi, yang telah memberikan kontribusi dalam pengembangan sastra anak-anak di Kota Malang.
Sementara itu, buku Spektrum Anak-Anak Kota Malang berisi tentang kumpulan karya lukisan anak-anak difabel di Kota Malang. Selain kegiatan launching buku, acara ini juga memberikan penghargaan kepada sastrawan anak seperti Dr. Ari Ambarwati, M. Pd, Dwianto Setiawan, dan Anita EFN Sunardi, yang telah memberikan kontribusi dalam pengembangan sastra anak-anak di Kota Malang.
Kegiatan yang bertema ‘Berselaras Untuk Kota Malang Berkelas History di Kota Malang Agar Menjadi Lebih Baik’ ini juga melibatkan pemberian buku gratis kepada pengunjung di lantai 2 MCC. Ini menjadi kesempatan yang tepat bagi masyarakat untuk lebih memahami sejarah Stadion Gajayana dan apresiasi terhadap karya anak-anak difabel melalui buku Spektrum Anak-Anak Kota Malang.
Jadi, apakah Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang sejarah Stadion Gajayana di Kota Malang? (Tan/Aur).
Jadi, apakah Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang sejarah Stadion Gajayana di Kota Malang? (Tan/Aur).
[English Version]
Nostalgia at MCC: The Acting (Pj.) Mayor of Malang Launches Books Entitled Satu Abad Stadion Gajayana and Spektrum Anak-Anak Kota Malang, Books of One Century of Gajayana Stadium and Children's Spectrum of Malang City: Recalling Gajayana's History
MALANG – To commemorate the 110th anniversary of Malang City, the Acting (Pj.) Mayor of Malang, Wahyu Hidayat, released a book entitled Satu Abad Stadion Gajayana and Spektrum Anak-Anak Kota Malang at Malang Creative Center (MCC) on Saturday, April 20, 2024. The event was a major highlight among the people of Malang City, as the Gajayana Stadium, located in Klojen District, has been one of the important icons since 1942.
The event took place at the MCC Amphitheater 1. Reminiscing about the past made the atmosphere even more memorable. The publication of the Satu Abad Stadion Gajayana book can certainly remind the surrounding community how the history of the stadium story has touched the age of a century.
The event took place at the MCC Amphitheater 1. Reminiscing about the past made the atmosphere even more memorable. The publication of the Satu Abad Stadion Gajayana book can certainly remind the surrounding community how the history of the stadium story has touched the age of a century.
The Acting (Pj.) Mayor of Malang also explained that he just found out about coining the Gajayana stadium’s name. To revive this history, he shared interesting information about the process of naming the stadium until it is currently known as the Gajayana Stadium.
“This book allows us to relive the history of Gajayana Stadium, especially considering its status as the oldest stadium in Indonesia,” Wahyu said.
“This book allows us to relive the history of Gajayana Stadium, especially considering its status as the oldest stadium in Indonesia,” Wahyu said.
Satu Abad Stadion Gajayana book contains 614 pages written by 36 talented authors, including Haris Wibisono, Armudya Indra Permana, Lulut Edi Santoso, Dezzalina Dyana Paramita, Wasiska Iyati, Meananing Windi A, Bachtiar Djanan, Debita Aisyiyah Putri Ayu, Ico Oemar, Bagus Ninar, Teguh Yudi Cahyono, Denise Resiamini Praptaningsih, Restu Respati, Khalyandhara Pramesthi Regita Wulan, Abdul Wibisono. And along with Abdul Muntholib, Bambang AW, Novarita, Abdul Malik, Ari Ambarwati, Bagus Ary Wicaksono, Arief Wibisono, Robby Hidayat, Rendra Fatrisna Kurniawan, Yayuk Sulistiowati M.V, Hengki Herwanto, Muhammad Nasa’I, Eko Rody Irawan, Herman Aga, Agung H. Buana, Satriaya Paramandana, Hariani, Wahyu Eko Setiawan, RBG Kushariyono Arif Wibowo, and Taufiq Saguanto. This is an important moment for MCC to warmly appreciate the creative contributions of these authors.
Meanwhile, the Spektrum Anak-Anak Kota Malang book contains a collection of paintings by children with disabilities in Malang. In addition to book-launching activities, this event also gave awards to children’s writers such as Dr. Ari Ambarwati, M. Pd, Dwianto Setiawan, and Anita EFN Sunardi, who have contributed to the development of children’s literature in Malang City.
Meanwhile, the Spektrum Anak-Anak Kota Malang book contains a collection of paintings by children with disabilities in Malang. In addition to book-launching activities, this event also gave awards to children’s writers such as Dr. Ari Ambarwati, M. Pd, Dwianto Setiawan, and Anita EFN Sunardi, who have contributed to the development of children’s literature in Malang City.
The activity with the theme ‘Harmonizing for Malang City with History in Malang City for the Better’ also involved giving away free books to visitors on the 2nd floor of the MCC. This is the perfect opportunity for the public to better understand the history of Gajayana Stadium and appreciate the works of children with disabilities through the Spektrum Anak-Anak Kota Malang book.
So, are you interested in learning more about the history of Gajayana Stadium in Malang City? (Tan/Aur).
So, are you interested in learning more about the history of Gajayana Stadium in Malang City? (Tan/Aur).