Ubah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi, Ecomatriks Terapkan Aspek ke-14 dalam SDG’s
MALANG – Startup sekaligus komunitas yang bergerak di bidang waste management, Ecomatriks ajarkan para volunteer cara ubah minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi. Workshop Pemanfaatan Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi tersebut digelar di ruang Food Lab, Lantai 3, Malang Creative Center (MCC), pada Sabtu, 14 September lalu. Sebanyak 10 orang volunteer dari berbagai Universitas di Malang hadir dalam kegiatan. Acara berlangsung cukup seru, volunteer nampak antusias selama kegiatan praktek.
Salah satu tim Ecomatriks, Syahana menjelaskan, Workshop tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan Green Community. Acara tersebut dibuat sebagai forum bagi para anggota volunteer untuk saling mengenal serta belajar cara mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi,
“Sebenarnya ini adalah acara gathering buat tema-teman volunteer, kita habis ngerekrut volunteer gitu buat gabung di Green Community ini. Terus acara utamanya nanti tanggal 29, sama ibu-ibu di balai desa”, jelasnya.
Adenia, selaku founder Ecomatriks mengungkapkan, hadirnya startup sekaligus komunitas tersebut didasari oleh beberapa aspek dalam Sustainable Development Goal’s (SDG’s), yaitu aspek ke 3, kesehatan yang baik, ke 14, menjaga ekosistem laut dan kesejahteraan, dan ke 15, menjaga ekosistem darat.
“Sebenarnya ini adalah acara gathering buat tema-teman volunteer, kita habis ngerekrut volunteer gitu buat gabung di Green Community ini. Terus acara utamanya nanti tanggal 29, sama ibu-ibu di balai desa”, jelasnya.
Adenia, selaku founder Ecomatriks mengungkapkan, hadirnya startup sekaligus komunitas tersebut didasari oleh beberapa aspek dalam Sustainable Development Goal’s (SDG’s), yaitu aspek ke 3, kesehatan yang baik, ke 14, menjaga ekosistem laut dan kesejahteraan, dan ke 15, menjaga ekosistem darat.
“Kita ngangkat SDG’s ke 3,14, sama 15. Yang limbah ini kan minyak jelantah, jadi kita benar-benar (ingin) mengurangi minyak ini (mengalir) ke air. Yang lain, kita juga ngolah sampah kayak plastik dan lainnya,” ungkap Adenia.
Peserta volunteer asal Universitas Brawijaya (UB), Risan, mengaku kegiatan workshop tersebut sangat bermanfaat. Ia pun merasa kagum dengan fasilitas yang disediakan oleh MCC,
“Dari fasilitas yang ada di MCC ini tentunya mewah dan sangat bermanfaat. Dan juga gratis! Jadi sangat berguna untuk warga Malang, karena bisa dimanfaatkan untuk hal yang berguna untuk orang lain juga,” tambahnya. (Syi/Aur).
Peserta volunteer asal Universitas Brawijaya (UB), Risan, mengaku kegiatan workshop tersebut sangat bermanfaat. Ia pun merasa kagum dengan fasilitas yang disediakan oleh MCC,
“Dari fasilitas yang ada di MCC ini tentunya mewah dan sangat bermanfaat. Dan juga gratis! Jadi sangat berguna untuk warga Malang, karena bisa dimanfaatkan untuk hal yang berguna untuk orang lain juga,” tambahnya. (Syi/Aur).