Support Ketahanan Pangan, Startup Agrisolute Luncurkan Produk Aeroponik SYMINIC
MALANG – Sabtu (28/9), Startup teknologi pertanian asal Malang, Agrisolute lakukan soft launching produk System Mini Aeroponik (SYMINIC) dan Aplikasi Agrisolute Indonesia. Acara tersebut dihadiri oleh BAPPEDA Kabupaten Malang, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Malang, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang serta banyak tamu undangan lain. Total 73 orang hadri memadati ruang Amphitheater 1, Lantai 5, Malang Creative Center (MCC).
SYMINIC merupakan inovasi teknologi pertanian yang mendukung teknik pertanian Aeroponik. Dengan menggunakan SYMINIC yang telah berbasis internet, pengguna dapat dengan mudah mengatur suhu dan kelembaban tanaman, memonitor pH air, menjaga pencahayaan hingga memastikan air memiliki oksigen yang optimal.
Agrisolute Indonesia sebenarnya telah memiliki 3 produk, yaitu SYMINIC, SYMONIC dan SYMONDI. Vigo Angeswara selaku CEO dan Founder mengungkapkan, produk SYMINIC telah dilakukan beberapa pengembangan dan dinilai siap dipromosikan ke publik,
“Karena memang SYMINIC ini kita udah beberapa kali pengembangan. Dan sepertinya memang sudah cukup, harus diketahui sama orang-orang di luar. Makanya kita coba mulai melakukan soft launching ini biar bisa dikenal sama orang-orang di luar sana,” ungkapnya
Agrisolute Indonesia sebenarnya telah memiliki 3 produk, yaitu SYMINIC, SYMONIC dan SYMONDI. Vigo Angeswara selaku CEO dan Founder mengungkapkan, produk SYMINIC telah dilakukan beberapa pengembangan dan dinilai siap dipromosikan ke publik,
“Karena memang SYMINIC ini kita udah beberapa kali pengembangan. Dan sepertinya memang sudah cukup, harus diketahui sama orang-orang di luar. Makanya kita coba mulai melakukan soft launching ini biar bisa dikenal sama orang-orang di luar sana,” ungkapnya
Vigo pun menjelaskan tujuan didirikannya Startup Agrisolute sendiri adalah menjaga ketahanan pangan. Melalui inovasi teknologi, Vigo ingin sumber pangan dari sektor pertanian lebih terjamin,
“Jadi kita fokus di situ (poin ke-2 dan ke-9 di SDG’s) buat ketahanan pangannya. Soalnya sekarangkan pangan itu lagi parah banget. Sama teknologi ini masih jarang yang digunakan (untuk pertanian), padahal perkembangan teknologi cepat banget,” jelas Vigo.
Dea Farawida, tamu undangan yang mewakili Humas Universitas Brawijaya (UB) mengaku kagum dengan karya dari Agrisolute. Dea merasa inovasi dan keberanian para founder Agrisolute sangat menarik
“Ternyata mahasiswa seangkatanku mereka bisa udah jadi founder dan itu pun (produknya) diperjual belikan. Dan mereka itu berani mengundang berbagai jajaran orang-orang yang udah pro di bidang ini (Teknologi Pertanian),” pungkasnya. (Syi/Aur).
“Jadi kita fokus di situ (poin ke-2 dan ke-9 di SDG’s) buat ketahanan pangannya. Soalnya sekarangkan pangan itu lagi parah banget. Sama teknologi ini masih jarang yang digunakan (untuk pertanian), padahal perkembangan teknologi cepat banget,” jelas Vigo.
Dea Farawida, tamu undangan yang mewakili Humas Universitas Brawijaya (UB) mengaku kagum dengan karya dari Agrisolute. Dea merasa inovasi dan keberanian para founder Agrisolute sangat menarik
“Ternyata mahasiswa seangkatanku mereka bisa udah jadi founder dan itu pun (produknya) diperjual belikan. Dan mereka itu berani mengundang berbagai jajaran orang-orang yang udah pro di bidang ini (Teknologi Pertanian),” pungkasnya. (Syi/Aur).