Pertunjukan kemudian dimulai dengan penampilan solo vokal dari salah satu siswi, disusul oleh penampilan bertahap dari setiap kelas yang mewakili kebudayaan daerah berbeda:
Para siswa kelas 7 menampilkan keberagaman budaya Nusantara melalui berbagai pertunjukan seni. Kelas 7A membawakan budaya Bali dengan tarian penuh semangat, sementara kelas 7B menghadirkan kisah Malin Kundang dari Sumatera secara teatrikal. Kelas 7C menampilkan legenda Pesut Mahakam dari Kalimantan dengan ekspresi panggung yang kuat. Kelas 7D menyuguhkan kisah Putri Mandalika dari Nusa Tenggara dengan tarian penuh makna. Kelas 7E mengangkat legenda Putri Tandampalik dari Sulawesi, menampilkan nilai lokal dan kearifan budaya. Kelas 7F membawa cerita asal-usul burung Cenderawasih dari Papua dengan tarian dan busana meriah. Terakhir, kelas 7G menutup pertunjukan dengan kisah Roro Jonggrang dari Jawa secara megah dan mengesankan.
Acara ini tidak hanya menjadi panggung unjuk kreativitas siswa, tetapi juga bentuk nyata implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan siswa. Semangat gotong royong, toleransi, dan kebhinekaan begitu terasa sepanjang acara.
MCC sebagai creative hub turut bangga menjadi tuan rumah kegiatan yang mengangkat budaya lokal dan mendukung penguatan karakter generasi muda. Dengan semangat inklusi dan kreativitas, MCC terus membuka ruang bagi pelajar untuk berproses dan berkembang melalui seni dan budaya. (Dar/Aur).