Malang Creative Center Jadi Panggung Peluncuran Album “Lullubies” oleh Fiqar Anwar
MALANG – Malang Creative Center (MCC) menjadi tempat berlangsungnya acara peluncuran album pertama Fiqar Anwar yang bertajuk ‘Lullubies”. Acara yang digelar pada 29 September 2024 ini juga dihadiri komunitas Indonesian Fingerstyle Guitar Community (IFGC) cabang Malang, yang ikut tampil memeriahkan acara.
Fiqar Anwar, yang baru saja merilis album di Spotify dan YouTube Music pada tanggal 11 September 2024, mengadakan acara ini untuk memperluas jangkauan karyanya. Dengan dukungan dari IFGC, acara ini menghadirkan enam performer berbakat yang menunjukkan keahlian mereka dalam musik fingerstyle.
MCC, sebagai lokasi acara, menyediakan fasilitas gratis untuk musisi lokal yang ingin mempromosikan karya mereka. Fiqar pun merasa Keberadaan MCC sangat membantu, khususnya bagi musisi yang masih bingung bagaimana menyalurkan dan mempromosikan karya mereka. “Peran MCC ini bisa nambahin jangkauan, bikin karya kita lebih mudah dikenal orang lain. Buat teman-teman yang punya karya tapi bingung mau disalurin atau dipromosiin ke mana, MCC bisa jadi salah satu solusinya,” ungkap Fiqar.
MCC, sebagai lokasi acara, menyediakan fasilitas gratis untuk musisi lokal yang ingin mempromosikan karya mereka. Fiqar pun merasa Keberadaan MCC sangat membantu, khususnya bagi musisi yang masih bingung bagaimana menyalurkan dan mempromosikan karya mereka. “Peran MCC ini bisa nambahin jangkauan, bikin karya kita lebih mudah dikenal orang lain. Buat teman-teman yang punya karya tapi bingung mau disalurin atau dipromosiin ke mana, MCC bisa jadi salah satu solusinya,” ungkap Fiqar.
Luhung Swantara, seorang musisi dan anggota tim operator acara dari IFGC, juga memberikan pandangannya tentang peran MCC dalam mendukung musisi lokal. Dia menekankan bahwa MCC adalah tempat yang sangat luas dan nyaman untuk mengadakan pertunjukan musik. “MCC ini gede banget, jadi kita lebih gampang untuk bikin show di sini, dan itu gratis,” ujarnya.
Lebih jauh, Luhung berharap agar pola pikir kompetisi di antara musisi di Malang dapat berubah. Ia mengajak para musisi untuk lebih produktif, saling mendukung, dan tidak saling menjatuhkan. “Harapannya, mindset jago-jagoan itu udah ga ada. Kita bermain musik itu berbagi cerita. Kita bisa saling mengerti daripada kata-kata, lebih bisa saling tahu personality-nya kayak apa. Jadi, kalau main musik, jangan minder. Tetap semangat, hajar aja!” pesan Luhung. (De/Aur).
Lebih jauh, Luhung berharap agar pola pikir kompetisi di antara musisi di Malang dapat berubah. Ia mengajak para musisi untuk lebih produktif, saling mendukung, dan tidak saling menjatuhkan. “Harapannya, mindset jago-jagoan itu udah ga ada. Kita bermain musik itu berbagi cerita. Kita bisa saling mengerti daripada kata-kata, lebih bisa saling tahu personality-nya kayak apa. Jadi, kalau main musik, jangan minder. Tetap semangat, hajar aja!” pesan Luhung. (De/Aur).
Luar biasa