Fakultas Psikologi UB dan Linksos Persiapkan Tenaga Kerja Disabilitas Lewat Bincang dan Workshop di MCC Kamis
MALANG – Dalam rangka mempersiapkan tenaga kerja disabilitas berkualitas, Fakultas Psikologi Universitas Brawijaya bekerjasama dengan Lingkar Sosial (Linksos) mengadakan acara Bincang dan Workshop Kesiapan Psikologis Memasuki Dunia Kerja bagi Penyandang Disabilitas. Acara tersebut digelar di Ruang Meeting, Lantai 3, Malang Creative Center (MCC), pada Kamis, 19 September lalu. Sebanyak 25 peserta penyandang disabilitas hadir dan aktif berdiskusi selama acara berlangsung.
Ika Widyarini, pemateri sekaligus penyelenggara acara menjelaskan, alasan diadakannya kegiatan tersebut untuk menampung kebutuhan kesiapan kerja yang perlu disiapkan bagi penyandang disabilitas,
“Diskusi dan Workshop untuk memantik kebutuhan pelatihan persiapan kerja bagi penyandang disabilitas di Kabupaten dan Kota Malang,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ika juga menambahkan salah satu tujuan dari kegiatan Bincang dan Workshop Kesiapan Psikologis Memasuki Dunia Kerja bagi Penyandang Disabilitas untuk membantu mereka mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Ika juga berharap dapat membantu pemerintah dan perusahaan memberdayakan penyandang disabilitas,
“Diskusi dan Workshop untuk memantik kebutuhan pelatihan persiapan kerja bagi penyandang disabilitas di Kabupaten dan Kota Malang,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ika juga menambahkan salah satu tujuan dari kegiatan Bincang dan Workshop Kesiapan Psikologis Memasuki Dunia Kerja bagi Penyandang Disabilitas untuk membantu mereka mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Ika juga berharap dapat membantu pemerintah dan perusahaan memberdayakan penyandang disabilitas,
“Untuk membantu para Pemerintah juga dan pengusaha juga, untuk lebih mengusahakan pekerja disabilitas ini lebih banyak di perusahaan,” ungkap Ika.
Salah satu peserta acara, Yulia mengaku mendapatkan banyak manfaat dari acara tersebut. Ia pun berharap dengan adanya pemberdayaan bagi penyandang disabilitas kelak perusahaan dapat dengan leluasa merekrut anggota disabilitas tanpa ada batasan jumlah anggota.
“Dari sini (pemberdayaan disabilitas) dunia kerja sendiri juga bisa membuka lapangan kerja untuk teman-teman disabilitas yang lebih banyak. Tanpa ada batasan berapa persen pekerja disabilitasnya,” pungkasnya. (Syi/Aur).
“Dari sini (pemberdayaan disabilitas) dunia kerja sendiri juga bisa membuka lapangan kerja untuk teman-teman disabilitas yang lebih banyak. Tanpa ada batasan berapa persen pekerja disabilitasnya,” pungkasnya. (Syi/Aur).