MCC Gelar Townhall Meeting Bahas Program Layanan Inklusif dan Pembentukan Forum Inklusi
MALANG – Dalam rangka memperkuat kolaborasi dan mempererat nilai inklusivitas, Malang Creative Center (MCC) mengadakan Town Hall Meeting yang berlangsung di Main Hall Lt.2 MCC. Acara ini dihadiri oleh 52 kolaborator MCC yang diharapkan berkontribusi pada program layanan inklusi MCC dan menggagas pembentukan forum inklusi MCC.
Ageng Bagus Armanda selaku Direktur MCC, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya dampak dari kegiatan yang diselenggarakan MCC. Armanda menambahkan bahwa MCC diharapkan dapat menjadi miniatur ekosistem kreatif Kota Malang. “Tidak perlu banyak event, tetapi bagaimana dampak dari event itu bisa terwujud. Inilah target MCC di tahun 2025. Kami lebih selektif dalam memilih rekan dan kolaborator untuk memastikan dampak yang nyata,” ujarnya.
“Kreativitas adalah salah satu faktor utama inklusivitas. Dengan merangkul semua kalangan, MCC berfungsi sebagai laboratorium untuk menguji permasalahan dan solusi yang dapat diterjemahkan menjadi kebijakan, baik di MCC maupun untuk Kota Malang,” tambahnya.
Ken Kerta, Founder Lingkar Sosial Indonesia, turut membagikan pengalaman berkolaborasi di MCC sejak awal 2023.
“Kreativitas adalah salah satu faktor utama inklusivitas. Dengan merangkul semua kalangan, MCC berfungsi sebagai laboratorium untuk menguji permasalahan dan solusi yang dapat diterjemahkan menjadi kebijakan, baik di MCC maupun untuk Kota Malang,” tambahnya.
Ken Kerta, Founder Lingkar Sosial Indonesia, turut membagikan pengalaman berkolaborasi di MCC sejak awal 2023.
“Di MCC, kami mengalami percepatan perkembangan yang signifikan. Di sini, kami dapat dengan mudah menyelenggarakan kegiatan karena fasilitas yang lengkap dan dukungan dari berbagai sektor. Misalnya, kami berhasil membuat film dokumenter dengan biaya efisien dan mendapatkan kursi roda gratis melalui kolaborasi lintas sektor,” ungkap Ken.
Town Hall Meeting ini juga menjadi langkah awal pembentukan Forum Inklusi MCC, yang diharapkan dapat menjadi wadah komunikasi untuk menciptakan kebijakan inklusif berdasarkan kebutuhan dan masalah nyata. (De/Aur).