Melalui FMIX, Malang Hasilkan 9 Manifesto Media Art Menuju Kota Kreatif Dunia 2025

Melalui FMIX, Malang Hasilkan 9 Manifesto Media Art Menuju Kota Kreatif Dunia 2025

MALANG – Minggu (10/11), Dibalik kemeriahan rangkaian acara Festival Mbois ke-9, Indonesia Creative Cities Network (ICCN), Academic Association of Creative Economy (AACE), Malang Creative Fusion (MCF) dan Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Kota Malang sepakati manifesto “Media Art” sebagai salah satu langkah mempersiapkan Kota Malang menuju Kota Kreatif Dunia versi UNESCO tahun 2025.  Dwinita Larasati selaku  Executive Committee dari ICCN, Ketua AACE, Yan Watequlis Syaifudin serta Dadik Wahyu Chang selaku Koordinator MCF hadir dalam diskusi tersebut. Digelar di Auditorium, lantai 7, Malang Creative Center (MCC), tercipta 9 kesepakatan tentang Media Art dari hasil diskusi.

Dok. Media Production MCC
  MCC terus memperkuat perannya sebagai pusat ekosistem ekonomi kreatif yang berorientasi Internasional. MCC memiliki potensi menjadi laboratorium desain (design lab) yang bertujuan untuk menginspirasi startup berbasis teknologi yang aplikatif, khususnya yang dapat memberikan solusi atas berbagai permasalahan kota. Selain itu, MCC juga akan berfungsi sebagai pusat riset Sustainable Development Goals (SDGs), dengan mengumpulkan serta memetakan dampak dari industri kreatif terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan yang melibatkan para pelaku ekosistem kreatif di dalamnya.

  Dalam pengembangan ini, peran penting juga dipegang oleh AACE, yang diandalkan untuk menyusun kajian akademis guna melengkapi dokumen persyaratan untuk mengajukan Kota Malang sebagai anggota UNESCO Creative Cities Network (UCCN) atau Kota Kreatif Dunia.
Dok. Media Production MCC
  Tak hanya itu, KEK juga berperan dalam merancang roadmap untuk memajukan ekonomi kreatif di Kota Malang. Roadmap ini bertujuan untuk membentuk arah yang jelas dalam pengembangan industri kreatif, mulai dari skala lokal hingga global.
Dok. Media Production MCC

  Malang Creative Fusion (MCF) sebagai wadah lintas komunitas pelaku industri ekonomi kreatif juga memainkan peran sentral dalam menciptakan kolaborasi lintas komunitas dan pemangku kepentingan. Konsistensinya terbukti dengan keberlangsungan Festival Mbois hingga tahun kesembilan, yang menjadi bukti energi dan sinergi komunitas kreatif Malang. Melalui FMIX, MCF menjadi katalisator dalam menggerakkan agenda ekonomi kreatif yang dicanangkan bersama Pemerintah Kota Malang dan KEK.

  Berikut merupakan 9 hasil kesepakatan manifesto tentang Media Art yang telah disetujui bersama oleh ICCN, AACE, MCFdan KEK Kota Malang,

  1. MEDIA ART merupakan penghubung antar disiplin keilmuan yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan, baik formal maupun informal.
  2. MEDIA ART merupakan sektor yang membuka peluang besar untuk peningkatan metode belajar mengajar sesuai dengan relevansi zaman.
  3. MEDIA ART dapat menjadi media ekspresi bagi talenta Malang.
  4. MEDIA ART bisa menjembatani kesenjangan Pendidikan.
  5. MEDIA ART sebagai pusat mata pencaharian.
  6. MEDIA ART bisa menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi pada semua sektor.
  7. MEDIA ART sebagai alat pemersatu warga SASAJI (Salam Satu Jiwa).
  8. MEDIA ART adalah alat yang bersifat egaliter yang bisa dibuat, diakses dan dipahami oleh semua.
  9. MEDIA ART sebagai alat penyampai aspirasi warga.

(Syi/Aur).

Add a Comment

Your email address will not be published.