Pojok Curhat Gen Z dan Disabilitas Resmi Diluncurkan di MCC: Ruang Aman Pertama untuk Kesehatan Mental di Malang Raya
MALANG – Sebuah langkah penting dalam upaya peningkatan kesadaran kesehatan jiwa di kalangan generasi muda dan penyandang disabilitas resmi diresmikan di Malang Creative Center (MCC). Bertempat di Ruang Workshop Kriya, Lantai 4, acara Peluncuran Pojok Curhat Gen Z dan Disabilitas diadakan oleh Yayasan Mahargijono Schützenberger Indonesia (MAHAR) bekerja sama dengan Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) dan MCC, sebagai bagian dari gerakan nasional Cegah Bunuh Diri menuju Indonesia Sehat Jiwa.
Pojok Curhat ini hadir sebagai ruang aman, gratis, dan inklusif pertama di Malang Raya yang ditujukan untuk Generasi Z, kaum millennial, serta remaja disabilitas. Program ini diinisiasi sebagai respon terhadap meningkatnya kasus bunuh diri yang melibatkan generasi muda, terutama mahasiswa, di wilayah Malang.
Dalam sambutannya, Bu Sofi selaku perwakilan Yayasan MAHAR mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi tersebut. “Saya melihat banyak kasus bunuh diri yang terjadi di daerah Malang, dan para pelakunya sebagian besar berasal dari generasi Z, khususnya kalangan mahasiswa.
Berita-berita tersebut kemudian tersebar hingga ke kota-kota lain dan menjadikan Malang dikenal bukan hanya sebagai kota wisata, tetapi juga sebagai tempat untuk mengakhiri hidup. Maka dari itu, kami menghadirkan forum ini sebagai bentuk upaya untuk membantu teman-teman agar tidak memilih jalan tersebut—karena yang perlu diselesaikan bukan hidupnya, tetapi masalahnya,” ungkapnya.
Dalam sambutannya, Bu Sofi selaku perwakilan Yayasan MAHAR mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi tersebut. “Saya melihat banyak kasus bunuh diri yang terjadi di daerah Malang, dan para pelakunya sebagian besar berasal dari generasi Z, khususnya kalangan mahasiswa.
Berita-berita tersebut kemudian tersebar hingga ke kota-kota lain dan menjadikan Malang dikenal bukan hanya sebagai kota wisata, tetapi juga sebagai tempat untuk mengakhiri hidup. Maka dari itu, kami menghadirkan forum ini sebagai bentuk upaya untuk membantu teman-teman agar tidak memilih jalan tersebut—karena yang perlu diselesaikan bukan hidupnya, tetapi masalahnya,” ungkapnya.
Menanggapi inisiatif ini, Mas Arman, Penanggung Jawab MCC menyatakan bahwa isu kesehatan mental masih sering disalahpahami. “Menurut saya, permasalahan mental atau depresi itu sering kali dianggap sepele. Padahal, ini merupakan penyakit serius yang memang harus diatasi dan ditangani secara tepat,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Mbak Icha, selaku Perwakilan dari MCC, menilai bahwa kerja sama MCC dalam program ini menjadi langkah kolaboratif yang unik. “Kolaborasi MCC dengan forum ini menjadi langkah yang berbeda dibandingkan dengan komunitas-komunitas lainnya. Isu kesehatan mental adalah hal yang menarik bagi saya secara pribadi, karena sangat erat kaitannya dengan peningkatan kualitas
SDM, terutama dari kalangan pemuda dan generasi Z di Kota Malang,” jelasnya. Acara peluncuran ini tidak hanya menjadi momen peresmian, tetapi juga menandai komitmen berkelanjutan dari pihak-pihak terlibat untuk memberikan ruang konsultasi dan pendampingan psikologis secara gratis. Dengan semangat Let’s Talk. We Listen, We Don’t Judge, Pojok Curhat diharapkan menjadi solusi nyata bagi anak muda dan disabilitas di Malang yang membutuhkan tempat aman untuk didengar, dipahami, dan dibimbing. (Dar/Aur).
SDM, terutama dari kalangan pemuda dan generasi Z di Kota Malang,” jelasnya. Acara peluncuran ini tidak hanya menjadi momen peresmian, tetapi juga menandai komitmen berkelanjutan dari pihak-pihak terlibat untuk memberikan ruang konsultasi dan pendampingan psikologis secara gratis. Dengan semangat Let’s Talk. We Listen, We Don’t Judge, Pojok Curhat diharapkan menjadi solusi nyata bagi anak muda dan disabilitas di Malang yang membutuhkan tempat aman untuk didengar, dipahami, dan dibimbing. (Dar/Aur).